Meningkatkan Kualitas Pendidikan, PSDM Adakan Workshop Kurikulum

April 11, 2019, oleh: superadmin

Sebagai salah satu bentuk mewujudkan kampus yang berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia global, Program Studi Doktor Manajemen (PSDM) Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan acara Workshop Kurikulum PSDM Program Pascasarjana UMY. Acara ini telah berlangsung pada hari Rabu (10/4) di Ruang Sidang Direktur Lantai 1 Gedung Pascasarjana UMY. Workshop Kurikulum ini didampingi oleh tiga narasumber yaitu : Prof. Dr. Hamdy Hadi, DEA ; Nurul Indarti, Sivilokonom, Cand, Mers, Ph.D ; dan, Dr. Bernadinus Maria Purwanto, M.B.A.

Dr. Bernadinus Maria Purwanto, M.B.A. menjelaskan bahwa orientasi Program Doktoral bukan lagi sebatas profit melainkan benefit.  Hal ini tidak lagi berbicara tentang Revolusi Industri Generasi 4.0 yang sudah berjalan dan akan bergeser. Tetapi,  membahas bagaimana Revolusi  Industri Generasi  5.0 yang dimana akan berfokus pada Humanity, teknologi yang bisa bermanfaat untuk kemanusian.

“Kita harus bisa menjadi pusat learning (Pendidikan)  dan kita harus bisa menjadi setiap titik yang dibutuhkan untuk civitas  akademika mereka”, imbuh Prof. Dr. Hamdy Hadi, DEA.

“Semoga S3 Manajemen Program Pascasarjana bisa menjadi Prodi yang reputable dan menjadi alternative pilihan,” ungkap Prof. Dr. Siswoyo Haryono, M.Pd, Wakil Direktur Program Pascasarjana UMY.

“Harapan diadakannya acara Workshop Kurikulum ini terdapat perubahan signifikan yang bisa membuat mahasiswa bisa publikasi secara mandiri dan Doktoral Manajemen Program Pascasarjana UMY bisa menjadi primadona yang tidak hanya di UMY tapi dimana-mana dan selalu berkembang secara bertahap”, tambah Sri Atmaja P. Rosyidi, M.Sc.Eng., Ph.D., P. Eng, Direktur Program Pascasarjana UMY.

Disamping itu, Prof. Dr. Hamdy Hadi, DEA juga menjelaskan bahwa Filsafat ilmu wajib diberikan pada S3 terdapat tiga kebenaran: kebenaran empiris (jurnal-jurnal terdahulu) , kebenaran ilmiah (teori/dalil yang sudah baku dalam manajemen), dan kebenaran filosofis (nalar yang logis),” papar Prof. Dr. Hamdy Hadi, DEA