Kuliah Pakar Visiting Professor “Human Capital Management and Enterpreneurship in the Era of Disruption”

January 2, 2022, oleh: superadmin

Yogyakarta (2/1) – Di penghujung tahun 2021, Program Studi Doktoral Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSDM UMY), bersama Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, Universitas Wisnuwardhana Malang, dan Universitas Muhammadiyah Palopo, berkolaborasi menyelenggarakan Kuliah Pakar Visiting Professor yang bertajuk “Human Capital Management and Enterpreneurship in the Era of Disruption”, Jum’at (31/12).

Kuliah Pakar lintas kampus tersebut, mengundang setiap perwakilan Perguruan Tinggi yang terlibat untuk menjadi narasumber, diantaranya : Dr. Endi Sarwoko, MM (Universitas PGRI Kanjuruhan Malang), Dr. Irwan Idrus, MM (Universitas Muhammadiyah Parepare), Dr. Ika Nurul Qamar, S.E., M.Si. (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr. Endang Sungkawati, S.Pd., M.Si. (Universitas Wisnuwardhana Malang), dan Dr. M. Risal, S.E., M.Si (Universitas Muhammadiyah Palopo).

Selaku narasumber pertama, Dr. Ika Nurul memaparkan tentang Manajemen Sumber Daya Manusia berbasisis digital. Menurutnya perkembangan zaman, mengharuskan masyarakat untuk melek teknologi, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan dan pekerjaan di masa mendatang

“Manajemen sumber daya manusia berbasis digital sebagai kemajuan revolusioner dari konseptualisasi sebelumnya, dan memberikan dasar konseptual untuk pekerjaan masa depan nantinya” ujarnya

Dalam paparannya, Ika Nurul juga menyinggung soal transformasi digital dan potensi bisnis. Bahwasanya tranfromasi digital menunjukkan peluang strategis berdasarkan potensi digital untuk menciptakan peluang bisnis yang inovatif

“Tranformasi digital dengan demikian melibatkan perubahan mendasar dari seluruh organisasi karena potensi bisnis teknologi digital” katanya

Sementara Dr. Irwan Idrus menjelaskam tentang era disrupsi. Menurut Irwan era disrupsi merupakan sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada dengan cara yang baru.

“Akibatnya pemain yang masih menggunakan cara dan system yang lama akan kalah dan tidak mampu bersaing. Era disrupsi akan menuntut kita berubah.” Tegasnya

Selanjutnya, Irwan juga menjelaskan tentang Human Capital. Human Capital menurut Irwan ialah memandang manusia bukan hanya sebagai aset tetapi  menjadi sumber kunci atau modal dalam perusahaan.

Kemudian Dr. Endang Sungkawati sebagai narasumber selanjutnya, menerangkan tentang rekayasa ulang UMKM menghadapi di era disrupsi. Bahwa di era hari ini, konsumen tidak hanya sebatas menggunakan produk, namun juga melakukan penyaringan dan pembentukan dalam bentuk “konten”. Maka UMKM perlu melihat potensi dari konsumen, yang tidak hanya melihat sebatas pelanggan, tetapi juga mampu menjadikan konsumen sebagai alat produksi.

Adapun Dr. M. Risal menjelaskan tentang penerapan digital marketing dalam produk UMKM. Ia menyebutkan bahwa UMKM selama masa pandemi, perlu melakukan inovasi terhadap marketing produknya. Karena tidak sedikit menurut Risal, UMKM tidak mampu “survive” dan menggali potensi bisnis lainnya. Menurut Risal, adanya pandemi, mengubah perilaku konsumen yang tidak perlu lagi melakukan interaksi langsung dengan pelaku UMKM.

“Era hari ini menunjukkan bahwa antara konsumen dan pebisnis tidak lagi memerlukan interaksi langsung dalam aktivitas bisnis. Maka perlu inovasi bisnis khususnya dalam marketing” terangya

“UMKM perlu menggunakan media social sebagai sarana promosi penjualan dan berinteraksi dengan konsumen. Beberapa pelaku UMKM telah menggunakan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan tapi belum maksimal” lanjutnya

Sedangkan Dr. Endi Sarwoko, sebagai narasumber terakhir pada Kuliah Pakar tersebut, menyebutkan bahwa sukses suatu bisnis akan melibatkan 3 aspek, yaitu : Internal (perusahaan), Lingkungan bisnis (pesaing), Pelanggan.

Menurut Endi Sarwoko, dalam mengelola bisnis dibutuhkan skill dan strategi matang. Ada 3 strategi utama dalam mengelola bisnis, diantaranya : Eksploitasi Peluang, Produk dan Layanan Baru, dan Pola Kompetisi. Ketiganya harus diperhitungkan agar bisnis dan produk yang diciptakan, mampu bersaing dengan produk lainnya.